Cat Kayu Water Based Indonesia Bio Industri

Cat Kayu Water Based Indonesia Bio Industri merupakan jenis cat pernis berpelarut air yang populer untuk penggunaan skala rumah tangga dan industri. Semua yang Anda butuhkan adalah cat kayu water based berbasis air yang ramah lingkungan.

Peran tukang kayu dan industri pengolahan kayu turut serta dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di sektor ekspor furnitur dan kerajinan kayu ke berbagai belahan dunia lainnya. Industri kayu dan furnitur Indonesia mengalami fluktuasi selama beberapa tahun terakhir karena pandemi COVID-19. Melansir dari Kompas, ekspor furnitur diperkirakan tetap tumbuh hingga mencapai angka 8 persen pada 2023. Kendati demikian, konsumsi masyarakat terhadap kerajinan dan furnitur kayu ramah lingkungan terus mengalami peningkatan. Salah satu hal  yang tak kalah penting dari ekspor furnitur adalah kualitas kayu serta tampilan finishing yang prima untuk menambah nilai jualnya. 

Selama pandemi, daya jual furnitur kayu sempat mengalami kenaikan untuk melengkapi isi rumah. Selain itu, konsumen dunia mempertimbangkan penampilan yang alami, nyaman, daya tahan bahan yang lama, serta ramah lingkungan. 

Inisatif industri hijau, penggunaan cat kayu water based Indonesia untuk pasar global

Untuk memenuhi kebutuhan pasar furnitur dan kerajinan kayu dunia, penting adanya pengelolaan supply chain dari berbagai pihak baik dari pemerintah, pengerajin kayu, produsen cat, dan eksportir, mulai dari persediaan bahan baku, pengelolaan, finishing, hingga distribusi. Oleh karena itu, pemerintah mendorong pertumbuhan industri kayu dan furnitur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk meminimalisir kerusakan hutan atau menimbulkan polusi ataupun keracunan di lingkungan pengerajin kayu setempat. 

Cat Kayu Water Based Indonesia Bio Industri
Pemangku kepentingan dari proyek cat pelapis minim timbal sumber: Laporan Baseline Indonesia, Proyek Penghapusan Cat Bertimbal.

Tak hanya mengatur regulasi kayu saja, pemerintah juga mengatur produksi cat pelapis ramah lingkungan (green chemistry) dan sektor manufaktur lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri sekaligus mengurangi emisi karbon dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan secara global. 

Dasar regulasi cat pelapis minim timbal dan bahan berbahaya lainnya ini mengacu pada United States Environmental Protection Agency (U.S EPA) yang menetapka batas toleransi timbal adalah 90 ppm. Perkara timbal yang menjadi salah satu bahan berbahaya dan beracun (B3) ini memiliki dampak negatif bagi semua kalangan, salah satunya adalah anak-anak. 

Di sisi lain, gaya hidup ramah lingkungan yang diterapkan oleh masyarakat konsumen global terus menerus meningkat. Permintaan produk furnitur ramah lingkungan juga semakin tinggi paska pandemi. Hal ini terbukti dari banyaknya pembeli dari belahan dunia melalui pameran tahunan International Furniture Expo (IFEX) yang memiliki preferensi menggunakan furnitur ataupun kerajinan kayu dengan pelapis ramah lingkungan. 

Ragam pelarut pada cat kayu 

Selama beberapa abad, pernis digunakan sebagai pelapis permukaan kayu agar lebih mengkilap. Selain itu, pengaplikasian pernis di permukaan furnitur berfungsi untuk melindungi struktur kayu dari paparan sinar matahari dan kelembaban udara, sehingga membuat furnitur tahan lama. Kendati demikian, pernis sering identik dengan bau minyak pelarut yang menyengat dan membuat mata perih. 

Seiring dengan perkembangan zaman, bahan baku yang digunakan sebagai pelarutnya pun beragam.  Mulai dari getah kayu yang dilarutkan dengan alkohol, minyak, hingga formula terbaru dengan campuran air untuk mengurangi dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berbahaya.

Munculnya inovasi cat finishing waterbased di Indonesia

Cat kayu water based di dunia hadir sejak akhir tahun 1920-an. Namun, di Indonesia produk cat kayu water based mulai dikenal secara luas pada 1990-an ketika kesadaran mengenai perlindungan konsumen dan pelestarian lingkungan hidup juga meningkat. 

Sejak 1996,  keselamatan kerja para pelaku industri yang berkaitan dengan pemakaian bahan kimia telah menjadi sorotan utama. Peraturan-peraturan yang mencakup mengenai keselamatan kerja bagi pengguna bahan kimia, oksidator, dan bahan-bahan berbahaya lainnya diatur secara berkala, seperti halnya Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 187 Tahun 1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja. Salah salah satu hal yang diatur adalah Nilai Ambang Kuantitas (NAK) yang ditetapkan untuk mencegah dan mengurangi resiko akibat penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja terhadap tenaga kerja, alat kerja, dan lingkungan. Temasuk penggunaan cat pelapis solvent based (minyak).

Seiring dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi penggunaan cat finishing solvent base (minyak) bagi Industri pencelupan teksil, percetakan dan industri perabot serta furnitur kayu, maka alternatif yang ditawarkan adalah cat finishing water based (berpelarut air).  Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari hasil finishing menggunakan cat solvent based terhadap lingkungan sekitar, kesehatan pekerja, serta konsumen akhir. 

Untuk itu, Bio Industri, salah satu produsen lokal cat kayu di Indonesia mengembangkan cat pelapis kayu water based pada 2002. Kualitas finishing kayu berpelarut air ini terus dikembangkan sama atau bahkan lebih baik dari formula yang dimiliki oleh cat finishing berpelarut minyak.  

Beberapa inovasi cat water based yang dengan menggunakan air sebagai bahan pelarut  yang beredar di Indonesia juga masih mengandung senyawa Volatile Organic Compound (VOC) dengan kadar yang rendah. VOC ini atau Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ini merupakan komponen kimia yang mudah menguap di udara ketika mengaplikasikan cat atau dalam proses pengeringan. Dengan kandungan VOCs yang lebih rendah atau bahkan sangat minim, maka cat berbasis air ini menjadi ramah lingkungan, tidak menimbulkan bau menyengat, dan lebih aman untuk digunakan. 

Apa itu cat water based?

Cat water based merupakan salah satu jenis cat pernis berpelarut air yang populer selama beberapa tahun terakhir untuk penggunaan skala rumah tangga maupun industri karena daya tahan, resistensi, dan mudah diaplikasikan. Hal ini dikarenakan cat pernis water based terbuat dari bahan-bahan yang ramah lingkungan. Komposisi terbesarnya adalah bahan-bahan alami pigmen alami dari esktra tumbuhan sehingga memiliki banyak pilihan warna alami dan mudah diurai oleh alam. Formula yang digunakan cat water based pun tidak mencampur bahan kimia berat seperti timbal dan tidak menyisakan bau menyengat. hanya menggunakan tambahan air sebagai bahan pelarutnya. 

Pada umumnya, cat memiliki empat bahan utama, yaitu pigmen, pengikat (emulsifier), pelarut, dan aditif. Pigmen berperan untuk memberi warna, sementara pengikat berfungsi untuk menyatukan pigmen untuk membuat cat pelapis. Sedangkan pelarut merupakan cairan yang digunakan untuk mencampur antara pigmen dengan pengikat, dan aditif adalah semacam “bahan pengawet” untuk kayu seperti memperpanjang usia hingga mencegah jamur. 

Pada cat waterb based, air adalah satu-satunya bahan pelarut yang digunakan untuk mencampur ketiga bahan dasar cat. Karena menggunakan air sebagai pelarut, alih-alih minyak thinner atau spirtus, maka cat berbahan dasar air ini tidak memiliki bau yang menyengat seperti halnya cat berpelarut minyak.

Jauh sebelum cat berbasis air ini digunakan, para pengerajin kayu banyak menggunakan cat berbasis minyak dan logam. Tidak hanya berbahaya bagi udara sekitar, penggunaan cat finishing dengan pengencer minyak atau yang sering kita sebut sebagai thinner dalam jangka panjang berpengaruh terhadap kesehatan pekerja di industri furnitur, misalnya saja iritasi, sesak napas, hingga resiko kematian. 

Kehadiran cat finishing water based di tengah varian pernis berpelarut minyak ini menjadi pilihan alternatif yang mulai populer bagi pengerajin kayu. Atau bahkan pengganti cat berpelarut minyak yang layak dipertimbangkan untuk penggunaan jangka waktu yang panjang. 

Saatnya beralih ke cat water based BioIndustri

Sebagai perusahaan spesialis cat kayu water based, Bioindustri telah mengembangkan produk cat pelapis tanpa VOC yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk-produk lainnya. Beberapa keunggulan rangkaian cat pernis water based Bioindustri dibanding dengan cat solvent diantaranya adalah:

1. Finishing berbasis air ramah lingkungan dan kesehatan

Cat finishing berpelarut air tidak mencemari lingkungan seperti halnya cat finishing berpelarut minyak, karena tidak mengandung timbal yang berat. Selain itu, cat water based seperti halnya produk Biovarnish tidak memiliki kadar VOC, sehingga cat tidak mudah terbakar dan jadi mudah dibersihkan. 

Jika terdapat sisa cat dalam jumlah yang cukup besar,  proses pembuangan sisa cat pun lebih mudah dilakukan tanpa pelarut tambahan tanpa mencemari tanah, air, ataupun udara sekitar. 

Cat Kayu Water Based Indonesia Bio Industri

Produk-produk cat water based dari Bio Industri selama lebih dari 20 tahun diformulasikan dari sumber daya terbarukan dan berkelanjutan yang turut mengurangi jejak karbon. Produk-produk tersebut adalah rangkaian produk Biovarnish yang terdiri dari wood filler (dempul), wood stain (pewarna), dan top coat (cairan pengunci warna).

Selain ramah terhadap lingkungan sekitar, cat berpelarut air lebih aman digunakan oleh para pengerajin atau tukang kayu dalam jangka waktu yang lama. Karena hanya berpelarut air dan tidak mengandung timbal berat, hasil finishing tidak akan mengeluarkan bau menyengat ataupun gas berbahaya. Hal tersebut mempermudah para pengerajin atau tukang kayu untuk bekerja dengan resiko kesehatan seperti iritasi saluran pernapasan yang minim di tempat kerja. Hal tersebut penting untuk dilakukan mengingat Kementrian Tenaga Kerja dan kesepakatan Asosiasi Produsen Cat Indonesia (APCI) telah memperketat pembatasan bahan kimia untuk cat kayu. 

2. Warna yang beragam dan cemerlang

Permukaan kayu yang berpori suka dengan air. Hal paling umum yang menjadi bahan pertimbangan konsumen (end user) ataupun desainer interior maupun arsitek adalah warna furnitur. Adanya pori-pori permukaan kayu memungkinkan air dan warna masuk lebih dalam untuk menghasilkan warna yang lebih baik dan tahan lama. Menghadirkan tampilan vintage  warna gelap ataupun minimalis yang cerah untuk furnitur perkantoran ataupun rumah tinggal jadi lebih mudah didapatkan dengan finishing cat kayu water based ini. 

Pengerajin maupun tukang kayu juga dapat memilih finishing dengan tingkat cemerlang yang berbeda-beda. Namun, umumnya finishing perabotan kayu dibuat glossy untuk menampilkan kesan mewah dan elegan. 

3. Efisien dan kualitas finishing yang tahan lama

Meskipun waktu yang dibutuhkan agar cat pelapis kering sempurna hanya membutuhkan waktu satu malam, namun jangan salah sangka tentang kualitas finishing dan keawetannya untuk produk industri kayu untuk dalam ruangan ataupun luar ruangan. Jika cat solvent hanya bisa digunakan di dalam ruangan karena tidak tahan dengan sinar matahari dan menimbulkan perubahan warna, cat water based justru memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk furnitur luar ruangan dan dalam ruangan. 

Dengan produk yang mengandung air, Anda dapat menyelesaikan dua atau tiga lapisan finishing dalam sehari meskipun tanpa ada sinar matahari. Anda hanya perlu mengangin-anginkan saja agar kandungan air cepat menguap dan cat meresap ke dalam pori-pori kayu. 

4. Lebih hemat

Beberapa orang mungkin masih bertahan dengan cat berpelarut minyak karena harganya yang cukup murah. Namun, untuk menggunakan cat finishing berpelarut minyak Anda perlu merogoh kocek lagi untuk membeli bahan tambahan seperti thinner ataupun spirtus. 

Mengubah pilihan cat finishing dari solvent ke water based bisa menghemat belanja kebutuhan cat, loh. 

Tersertifikasi Internasional

Produsen cat maupun pengerajin kayu perlu mengetahui pentingnya cat finishing yang aman dan food grade. Singkatnya, bahan pewarna dan finishing kayu tidak akan menimbulkan bahaya selama proses pembersihan rutin maupun bersentuhan dengan makanan atau minuman yang hendak dikonsumsi. 

Sebagai pelopor cat pelapis kayu ramah lingkungan dengan pengencer air selama lebih dari 20 tahun, Bio Industri memperhatikan kualitas dan keamanan produknya. Produk-produk cat untuk finishing kayu dari Bioindustri memperhatikan standar regulaso internasional dari Food and Drug Administration (FDA), United States Environmental Protection (EPA), serta European Chemical Agency (ECHA) dengan meninjau bahan-bahan kimia yang aman untuk cat bagi manusia dan lingkungan. Dengan adanya sertifikasi tersebut jenis cat finishing dari Bioindustri telah memenuhi standar keamanan dan kualitas yang aman digunakan untuk permukaan kayu, baik yang kontak langsung dengan makanan ataupun minuman, ataupun furnitur kayu dengan fungsi lainnya. 

Faktor utama lainnya dari food grade adalah material yang tidak menyebabkan keracunan ataupun gangguan kesehatan bagi penggunanya. Selain itu, formula water based yang tersertifikasi aman tidak meninggalkan residu berbahaya sehingga produk cat finishing dapat memberikan perlindungan yang baik pada kayu dan mempertahankan kualitasnya dalam jangka waktu yang lama.

Pengaplikasian cat kayu water based pada furnitur kayu

Pengaplikasian cat kayu merupakan topik yang sering menimbulkan pertanyaan bagi para pengerajin kayu yang masih baru. Mana yang perlu diaplikasikan terlebih dahulu? Seberapa cepat keringnya? Furnitur akan tahan berapa lama jika dilapisi dengan pernis?

Belum lagi jika harus memperbarui tampilan furnitur lama agar terlihat baru lagi. Produk dan warna apa yang cocok untuk diaplikasikan?

Terkadang, penampilan hasil pengaplikasian cat di permukaan kayu bisa tampak berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh jenis dan ketebalan aplikasi lapisan finishing yang berbeda-beda tergantung pada jenis kayu, pemilihan pernis, dan teknik aplikasi pada permukaan kayunya.

Sejak 5 tahun yang lalu, banyak produsen cat kayu menawarkan produk dengan VOC rendah atau Nol VOC. Anda tak perlu bingung lagi jika dihadapkan dengan pilihan produk tersebut. Melansir dari laman catbesi, penggunaan kata rendah dan nol VOC merujuk pada jumlah kandungan bahan VOC dalam sebuah cat water based per liter. Rendah VOC memiliki batas maksimum 250 gram/liter, sedangkan nol VOC memiliki kandungan sebanyak 5 gram/liter. 

step by step aplikasi cat water based Bio Industri

Anda bisa mulai mengaplikasikan Biovarnish Wood Filler terlebih dahulu ke permukaan kayu. Wood filler ini berperan sebagai dempul untuk menutup pori-pori kayu maupun retak permukaan. 

Setelah wood filler kering, anda bisa mengamplas dan membersihkan permukaan furnitur. Selanjutnya, Anda bisa mengaplikasikan Biovarnish Wood Stain atau pernis yang menonjolkan warna alami dari serat-serat kayu. Jika Anda menginginkan warna yang tidak terlalu pekat, Anda dapat menambahkan air sebagai pelarut dan mengaplikasikan ke permukaan furnitur dengan bantuan kuas atau spray gun

Cukup menunggu sekitar 30 hingga 45 menit, pewarna Biovarnish yang diaplikasikan ke permukaan furnitur sudah kering. 

Anda bisa melanjutkan proses terakhir, yaitu melapisi pewarna dengan Biovarnish Clear Coat. Clear Coat ini berfungsi sebagai lapisan pelindung paling atas untuk furnitur kayu agar lebih awet dan tahan lama. Pada tahap proses finishing terakhir ini, Anda bisa mendiamkan clear coat mengering sempurna selama satu malam. Keesokan harinya, Anda sudah bisa menggunakan furnitur sesuai dengan fungsi yang Anda kehendaki. Cukup mudah bukan?

Jika Anda tertarik untuk beralih menggunakan cat kayu yang ramah lingkungan dan efisien, Anda bisa mendapatkan produk Biovarnish di sini. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top